Follow | Dashboard


Hey,welcome to my blog.bla bla bla

Entry | About | Board | Credit


Heartache and endless tears

it’s hard being in a relationship that wont last. 
knowing that all odds are against it, everyone in his family doesn’t approve, and he even admits that he’s leaning towards a future that doesn’t include me in it.
am i stupid for being with someone who knows they wont be with me…
that its inevitable…its the truth and i guess hearing it really makes it more real and hurt ful…its going to happen…and with every day it will become harder and more painful…
accepting the fact that we will eventually end makes it very hard to even give all of myself to him…because whats the point when it will end in heartache.
the main thing i guess is i have to learn how to let go and move on.
its easier for him, he’s been in many relationships and this is my first serious one.
every time the thought of breaking up is brought up i get a tight overwhelming feeling in my chest and all the tears start coming.
it hurts knowing you’re not good enough, or the right one, or that something you’ve had so long will inevitably be gone and over.
doesn’t everyone want to be good enough, to be worth holding onto, to have some one not leave, to want to stay, to stay because of you.
but thats too much to ask, especially someone who is unsure of the relationship as a whole and confused on where we stand..
yes he could be leaving for med school next year, and yeah the time spent together would decrease, but does that mean to end it and break up. that there wont be any time for one another…that the relationship isnt strong enough to withstand the distance…
he said he had tried long distance before and it didnt work, but can you compare that…
then again i guess hes right, i guess this relationship isnt strong enough to hold up with the tough brutalness to come with medical school…
I have to be able move on…moving on and letting go of what cannot be…
Its hard but i’ll have to let him go, i can barely be with him now knowing where its ending, yet we are happy NOW and i guess it just really kills me that it will all soon be over and fade into memories…
it feels like my heart is constantly being beaten and when that day comes there will be none left to feel the final heartache.
i wish i didnt put myself threw this everytime the thought or topic of breaking up is brought up because it feels like i feel it all the same at the highest intensity. i guess i feel like each time i go through it it will lessen the final blow, but im only fooling myself. the last goodbye will surely be just as heartbreaking as each of these have been…
we dont know what the future holds, with all its uncertainty and confusion, but i just want a guy who knows it holds me, and for that to be good enough.
 im trying to love him less and less and un attach myself, but being with him makes me want it not to end, to freeze and him forget about the inevitable…but thats naive and not gonna happen. He has committed himself to to career and with the short end of the straw my heart has committed itself to him. We both know this is going to end and yet that small 1% chance that maybe i will be enough, tries to push through, but i love him, and it’s not enough.
“It’s easy to form an attachment to people and things. When you’ve formed an attachment to people and things, it can be a very painful experience and feeling when you realized that it’s time to let go. Even the mere thought of not having that person or thing in your life just squeezes your heart in pain.”
“Letting go doesn’t mean we don’t care. Letting go doesn’t mean we shut down.Letting go means we stop trying to force outcomes and make people behave.It means we give up resistance to the way things are, for the moment.It means we stop trying to do the impossible—controlling that which we cannot—and instead, focus on what is possible—which usually means taking care of ourselves. And we do this in gentleness, kindness, and love, as much as possible.”
no matter how much my heart is going to break, I’ve got to let him go so he can know just how much I love him. Maybe if I’m lucky, he’ll come back, but if not, I can make it through this.

lets hear .



Aku tersesat
Menuju hatimu
Beri aku jalan yang indah
Ijinkan ku lepas penatku
‘tuk sejenak lelap di bahumu

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Tentang cinta yang datang perlahan
Membuatku takut kehilangan
Ku titipkan cahaya terang
Tak padam di dera goda dan masa

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya

yeye ;D
nehh ~
mumyy maukk pindah sdk sd ::
yessss !
rindu sma mumy . SANGAT SANGAT !
c che2 lagi .
hoho . btw ~ 

I LOVE THIS SUPER ADORABLE KID FROM LB ~



Lets Talk About Having Your Own 'Baby'
if you guys ask me whether someday me maw ada baby sendiri or not,,
the honest answer is I DONT KNOW..
yes,,I DONT EVEN KNOW.. =D

yes untuk ada baby ne best..
dea bley jadi your friend..
or maybe sebab ada 'someone' yang bley disayang..
you can bring dea pegi makan-makan,, tengok movie cartoon,,
bring dea pegi playground,, buy baju baby yang cute-cute nowdays..
then you can feed dea,, talk about some story yang xlogik..
you know la baby,,kids.. imaginasi sangat unik..
maybe best juga because you jadi more mature..
much bertanggungjwb.. and lebih prihatin..
you have to sediakan macam-macam for him/her..
contohnya macam dorang punya school thingy..
kena make sure school tu safe,, selesa untuk dea,, semua la..

NO because for me pregnancy moments is very difficult you know..
you bley dapat nightmare yang menganggu emosi,,
bila your tummy besar suda,, then rasa berat and cepat penat..
oww!!.. not to mention the morning sickness lagi..
kecian la dengan orang yang kerja awal pagi..
part mengidam is ok la.. as long makanan tu ada dekat-dekat you..
unless mengidam pelik-pelik.. hehe
terus bila you membesar,, semua pakaian dalam and luar kena beli baru..
xmuat okayy?..
orang pregnant ne also selalu cramp right?
perot pown always rasa xselesa.. pinggang sakit.. tido pown kurang selesa..
kadang-kadang yang yang teruk,, kaki pown bengkak..
rasanya setiap bulan kena datang pegi klinik right?
untuk check up for mommie to be and baby tu..
and here come the big day,, maw melahirkan..
adehhh,,it will be hurts la for sure..
im afraid if i dont know how to 'teran'..
done dengan melahirkan baby,, masa untuk jahit 'itu' pula..
haiyee,, i cant imagine ouhh..
congrats to all mommie.. you are brave enough..
tapi ada setengah very lucky person,,
senang jak semuanya.. am i that lucky?


This is me honest opinion.. Dont like this??
go get pregnant and shut up..

8 TANDA 'DIA' ADALAH JODOHMU
Petanda 1
Rahsia sepasang kekasih agar dapat memiliki usia hubungan yang panjang  adalah dengan adanya saling kerjasama. Kamu dan dia selalu dapat saling  membantu, dalam urusan remeh atau besar. Paling penting adalah kamu  berdua selalu dapat melalui segala aspek kehidupan secara bersama-sama.  Dan semuanya terasa amat menyenangkan meskipun tanpa harus melibatkan  orang lain. Apakah kamu sudah merasakan perkara tersebut? Jika ya,  selamat... kerana ada harapan bahawa dia adalah calon pendamping hidup  kamu!

Petanda 2
Salah satu kriteria yang menentukan sesuai atau tidaknya dia sebagai  jodoh kamu atau bukan, adalah kemampuannya bersikap bersahaja di depan  kamu. Cuba sekarang perhatikan, apakah gerak-gerinya, caranya  berpakaian, gaya rambutnya, caranya berbicara serta tertawanya  mengesankan apa adanya? Apakah setiap ucapannya selalu tampak spontan  dan tidak dibuat-buat? Jika tidak, maaf kemungkinan besar dia bukan  jodoh kamu!

Petanda 3
Adanya deria batiniah membuat hati kamu berdua dapat selalu saling  tahu..Dan bila kamu atau si dia dapat saling membaca fikiran dan menduga  reaksi serta perasaannya satu sama lainnya pada situasi tertentu.  Selamat! Sebenarnya dialah destini kebahagian kamu...

Petanda 4
Bersamanya dapat membuat perasaan kamu menjadi tenang, selesa dan tanpa  perasaan tertekan. Berjam-jam bersamanya, setiap waktu dan setiap hari  tanpa membuat kamu merasa bosan... Inilah petanda bahawa kamu berdua  kelak akan saling terikat.

Petanda 5
Dia selalu ada untuk kamu dalam situasi apapun. Dan dia selalu dapat  memahami situasi dalam hati kamu baik dalam suka dan duka. Percayalah  pasangan yang berjodoh pasti tak takut mengalami pasang-surut, suka-duka  saat bersama. Sekarang, ingat-ingat kembali. Apakah dia orang pertama  yang datang memberi bantuan tatkala kamu dirundung musibah? Dia selalu  faham saat emosi kamu terganggu? Dia tahu keadaan waktu anda sakit? Jika  ya, tak salah lagi. Dialah orangnya...

Petanda 6
Dia tak terlalu peduli dengan masa lalu keluarga kamu, dia tak peduli  dengan masa lalu kamu saat bersama kekasih terdahulu. Dia juga tak  malu-malu menceritakan masa lalunya... Nah, kalau begitu ini bisa  bererti dia sudah siap menerima kamu seadanya..

Petanda 7
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan kamu tak malu-malu  perlihatkannya pada si dia. Bahkan pada saat kamu tampil 'buruk' di  depannya sekalipun, misalnya saat kamu bangun tidur atau saat kamu sakit  dan tak mandi selama dua hari. Ataupun menceritakan sejujurnya kepada  kamu tentang kelemahan dan kekurangannya... Nah! Kamu dan dia memangnya  disuratkan untuk bersama!

Petanda 8
Bila merasa rahsia kamu bisa lebih selamat di tangannya daripada di  tangan sahabat-sahabat kamu yang lain. Atau kamu merasa sudah tak dapat  lagi menyimpan rahsia apapun darinya, maka berbahagialah! Kerana ini  bererti pasangan sejati telah kamu temukan! Apakah kelapan² petanda di  atas telah kamu temukan padanya?

Labels:


KISAH LELAKI EGO

Dia terlalu sayangkan aku. Itu yang aku sangat pasti. Atas sebab itu aku rasa terlalu selesa kerana aku yakin dia tak kan meninggalkan aku. Dia sanggup mengetepikan kepentingan diri sebab nak menjaga hati aku. Sering aku biarkan dia memujuk dirinya sendiri bila dia merajuk. Buat apa aku nak pening-pening pujuk dia kalau dia sendiri akan kembali padaku dan meminta maaf atas keterlanjuran sikapnya sendiri. Sebarang perselisihan, dia yang akan mengalah dan dia akan menyalahkan dirinya sendiri walaupun jelas memang salahku.

Dia wanita yang rela berkorban apa sahaja kecuali satu, dia tak mahu dirinya disentuh sebelum kami memiliki ikatan yang sah . Dan atas sebab yang satu itu aku rasa dia perempuan yang membosankan. Nak pimpin tangan pun tak boleh. Apatah lagi nak peluk. Ada pun bergesel bahu itu pun sebab aku yang sengaja. Sampai satu tahap aku rasa dia sangat membosankan. Aku cemburu tengok kawan-kawan aku boleh pegang tangan awek diorang. Tapi aku? Bila aku cakap macam tu, dia cuma senyum dan cakap pada aku, “Belum tentu perempuan yang sentuh boyfriend dia tu sayang boyfriend dia lebih dari saya sayang awak… Belum tentu perempuan tu ada masa susah senang boyfriend dia macam saya ada untuk awak…

Yang nyata, aku langsung tak setuju jawapan dia tu. Aku tengok pasangan lain bahagia, sudah tentu girlfriend kawan-kawan aku sayangkan mereka sebab girlfriend masing-masing membelai kawan-kawan aku dengan penuh kasih sayang. Tapi aku? Jangan harap. Balik-balik jawapan yang sama. Tunggu lepas kahwin. Aku bosan tahu tak! Sampai satu masa aku dah tak tahan lagi. Aku minta kami berpisah. Aku nampak air matanya berlinang tapi sikit pun aku tak rasa kasihan.

“Mungkin kita tak ada jodoh. Awak lelaki yang baik. Awak berhak dapat perempuan yang lebih baik. Saya nak awak janji dengan saya satu benda, untuk kali terakhir. Satu hari nanti bila awak jatuh cinta dan awak betul-betul sayangkan dia, hargai perempuan tu. Mudah-mudahan perempuan tu akan sayang awak, terima awak seadanya, hormati awak sebagai lelaki dan yang paling penting bahagiakan awak. Saya akan bahagia tengok awak bahagia,” tu kata-kata terakhir dia untuk aku. Dia senyum walaupun air mata berlinang.

Argh! Tak habis-habis nak tunjuk mulia. Bosanlah dengan perempuan macam ni. Malas aku menghadap dia lama-lama. Cepat-cepat aku nak blah dari situ. Tiba-tiba ada bunyi hon dan sedar-sedar aku sudah tersungkur di seberang jalan. Satu dentuman yang kuat bergema dan aku lihat dia terbaring di hadapan sebuah kereta. Dia selamatkan aku! Lelaki yang dah menyakitinya! Darah membuak-buak keluar dari kepalanya. Ambulans datang dan membawa aku dan dia pergi.

Di hospital keadaan kelam kabut. Dia perlu dibedah segera kerana kecederaan teruk di kepala. Ramai kawan-kawan dan keluarganya turut ada sama. Aku tengok seorang wanita yang hampir sebaya ibuku menangis. Mungkin ibu dia. Mengalirnya air mata seorang ibu kerana aku. Rasa bersalah menimpa aku. Aku dah sakiti dia tapi dia rela berkorban nyawa untuk aku. Aku berdoa semoga dia selamat. Semoga aku sempat meminta maaf. Semoga masih ada ruang dalam hati dia untuk aku. Dia sangat baik. Aku tak mahu kehilangan dia. Dia ikhlas sayangkan aku.

Selepas beberapa jam pembedahan selesai. Dia berada di dalam ICU. Dia koma, tapi doktor kata dia masih mampu mendengar. Tiba-tiba seorang kawannya menghampiri aku. Kawannya menghulurkan sesuatu. “Aku rasa benda ni dia nak bagi pada kau,” hanya itu yang gadis itu ucapkan pada aku. Kawannya terus berlalu selepas itu. Pandangan kawannya pada aku penuh benci. Tahukan kawan dia tentang kejadian sebenar? Yang nyata aku tak pernah mahu berbaik dengan kawan-kawan dia. Pernah juga dia bersuara tentang hal itu tapi aku sekadar buat tak tahu.

Pulang sahaja aku buka bungkusan itu. Pasti hadiah untuk hari lahirku. Hari lahirku dua minggu lagi. Balutan kertas itu kubuka dan di dalamnya ada botol kaca berbentuk hati. Di dalam botol itu penuh dengan origami berbentuk bintang. Ada kad kecil berwarna biru kegemaranku. Aku sebak membaca bait-bait dalam kad itu.

“Dalam origami bintang ni ada kata-kata saya untuk awak. Awak buka setiap hari SATU sahaja. Mungkin saya tak dapat nak hubungi awak setiap hari sebab kesibukan kerja. Tapi, bila awak baca setiap hari, anggaplah setiap hari saya berhubung dengan awak. Saya nak awak tahu setiap masa awak ada dalam hati saya. Happy Birthday sayang…”

Aku buka botol kaca berbentuk hati itu dan kuambil satu bintang. Kubuka origami itu dan di dalamnya tertulis, “Love is like a poisonous mushroom. You don’t know if it is the real thing until it is too late..” Aku tersenyum sendiri. Aku buka lagi bintang yang seterusnya. Walaupun dia meletakkan syarat satu hari cuma satu. Di dalam semua origami itu penuh kata-kata semangatnya untuk aku dan suara cintanya yang ikhlas. Demi Allah, sepanjang aku bergelar lelaki dewasa, inilah pertama kali aku menangis semahunya. Air mata aku tak berhenti mengalir sepanjang membaca kata-kata dalam origami itu sehingga habis semuanya kubaca. Aku telah menyakiti seorang wanita yang luhur.

Aku melawatnya di hospital. Walaupun mukanya penuh calar, bibirnya pucat dan kepalanya berbalut, dia tetap cantik di mata aku. Dia bukanlah wanita yang memerlukan make up tebal kerana dia memiliki kecantikan asli. Atas sebab itu aku menghalangnya terlalu rapat dengan mana-mana lelaki kerana gusar jika ada yang tertarik. Dia sekadar menurut. Demi menjaga hati aku. Aku capai tangannya yang berselirat dengan pelbagai wayar yang aku pun tak tahu. Sejuk tapi betapa lembutnya tangannya. Pertama kali aku menyentuhnya.

Aku bisikkan ketelinganya, “Sayang..saya datang… Cepatlah sedar. Saya rindukan awak. Saya banyak bersalah pada awak. Saya minta maaf,” pertama kali aku minta maaf darinya. Tiba-tiba denyutan nadinya jadi tidak menentu. Aku panic.

“Hei, apa yang kau dah buat pada dia? Tak cukup kau sakiti kawan aku?” jerkahan kawannya mengejutkan aku. Doktor dan beberapa jururawat bergegas masuk dan aku diminta keluar.

Setiap hari aku berdoa supaya dia cepat sembuh, cepat sedar. Aku gusar sekiranya Allah mengambil nyawanya. Bukan aku tidak redha dengan ketentuan, aku sedar aku masih perlukan dia. Aku sayangkan dia. Genap dua minggu, aku mendapat berita dia sudah sedar. Aku bersyukur. Inilah hadiah hari lahir yang paling bermakna untuk aku. Dia juga sudah dipindahkan ke wad biasa. Aku mahu melawat dia. Aku rindu senyuman dia.

Aku mendapat panggilan telefon yang meminta aku mengambil tempahan. Namun kerana terlalu gelojoh, aku terlanggar botol kaca bentuk hati pemberian dia. Ah, semuanya akan aku uruskan nanti. Aku biarkan serpihan kaca bertaburan di lantai.

Tak sangka dia menempah kek khas untuk aku. Dia atas kek itu tertera bahagian belakang jersi pasukan bola sepak kegemaranku, Arsenal berserta namaku dan nombor kegemaranku. Aku senyum sendiri. Bahagianya aku.

“Abang bertuah. Girlfriend abang cakap dia tak tahu apa-apa fasal bola. Dia cuma tahu pasukan apa yang abang minat dan nombor yang abang suka. Sebab tu dia tempah kek ni khas untuk abang dan minta abang ambil sebab dia nak buat surprise. Dia cakap
dia nak makan kek ni dengan abang. Kakak tu cantik, baik pulak tu. Abang kirim salam pada akak ya? Abang jaga akak tu elok-elok,” ramah gadis yang bekerja sebagai juruwang di kedai itu memberitahuku. Aku senyum sepanjang jalan ke hospital.

Sampai di hospital aku lihat dia sedang duduk di atas katil. Tiada sesiapa bersamanya. Dia sekadar termenung. Aku senyum padanya. Dia seakan terkejut melihat aku datang. Aku terfikir juga, boleh ke orang sakit makan kek? Tapi kan dia nak makan kek ni dengan aku.

“Sayang.. terima kasih kek ni. Saya happy sangat awak dah sedar. Adik cashier kedai tu kirim salam pada awak. Dia cakap awak nak makan kek ni dengan saya. Saya suapkan ya?” aku suakan sudu pada dia. Tapi sesuatu yang aku tak pernah duga, dia tepis tangan aku sampai sudu terpelanting ke lantai. Dia tak pernah kasar dengan aku. Dia selalu melayan aku dengan lembut. Aku pernah cuba pegang tangan dia pun dia tolak dengan baik. Mungkin dia terlalu terluka dengan aku.

“Baliklah. Saya makin sakit tengok awak. Bawak balik kek tu sekali. Saya tak nak tengok apa-apa berkaitan awak lagi,” pantas dia menarik selimut menutup muka. Aku terkedu sendiri. Dia tak mahu pandang aku lagi. Hati dia dah tertutup untuk aku. Dia tak pernah macam ni. “Baliklah. Saya makin sakit tengok awak. Bawak balik kek tu sekali. Saya tak nak tengok apa-apa berkaitan awak lagi,” pantas dia menarik selimut menutup muka. Aku terkedu sendiri. Dia tak mahu pandang aku lagi. Hati dia dah tertutup untuk aku. Dia tak pernah macam ni.

Selang beberapa hari, aku datang lagi tapi katil dia sudah kosong. Aku risau jika apa-apa yang buruk berlaku padanya. Dari jururawat aku tahu dia sudah dibenarkan pulang kerana keadaanya sudah stabil. Tapi yang mebuatkan jantung aku hampir gugur bila jururawat itu memberitahu dia masih menjalani rawatan susulan dan terapi kerana dia lumpuh. Dia lumpuh kerana aku!

Itu semua tiga tahun yang lalu. Sejak kejadian tu aku tak pernah jumpa dia lagi. Tahu apa-apa khabar berita pun tidak kerana aku memang tak pernah nak berbaik dengan kawan-kawannya. Walaupun sudah tiga tahun tapi aku masih merinduinya. Aku tak jumpa wanita yang mampu menyayangi aku lebih dari dia. Ah, panjangnya menung aku sampai nasi di hadapan mata sudah hampir dingin.

Baru aku hendak menyuap makanan ke dalam mulut, mataku terpaku pada satu wajah yang duduk selang beberapa meja dari aku. Dia? Aku pasti tu dia. Senyum dia masih sama. Tapi keadaan tidak lagi serupa. Dia sedang makan bersama lelaki lain.
Sesekali aku lihat dia mengusap perutnya. Dia mengandung. Maknanya dia sudah kahwin. Dan aku lihat lelaki yang juga makan di sebelahnya mengusap-usap tangan dia. Pasti itu suaminya. Dan aku sedar aku tak setanding suaminya sebab lelaki itu kelihatan lebih serba-serbi dari aku. Air mataku rasa ingin mengalir. Senyuman mahal milik dia yang dulu cuma untuk aku kini khas buat lelaki lain.

Suaminya lelaki bertuah. Itu aku tak nafikan. Cuma suaminya yang dapat menyentuhnya. Cuma suaminya yang dapat melihat apa yang terlindung. Dan aku sangat pasti, cuma suaminya yang mendapat takhta paling agung dalam hatinya yang suci.

Dia seperti botol kaca berbentuk hati yang pernah diberikan padaku dulu. Botol itu sudah pecah, namun aku sudah ganti dengan yang baru. Yang sama tapi tak serupa. Botol yang lama dipilih oleh dia dan yang baru dipilih oleh aku. Walapun aku masih menyimpan serpihan kaca botol itu, bentuknya tak lagi sama macam dulu. Dan sangat mustahil untuk kembali seperti dulu.

Pesanan buat semua lelaki, hargailah wanita yang menyayangi kamu. Jangan jadi macam aku. Matanya sangat cantik tapi aku selalu biarkan dia mengalirkan air mata dengan perbuatanku. Hidungnya yang kecil dan comel selalu aku sesakkan dengan asap rokokku walaupun aku tahu dia tak suka dan asap rokok boleh buat dia sakit kepala. Bibirnya sangat indah tapi aku selalu biarkan bibir itu tersenyum paksa kerana mangalah dengan setiap kemahuanku. Telinganya aku tak pernah nampak, terlindung, tapi telinga itu sering aku biarkan menerima segala marahku. Hatinya sangat lembut, dan aku selalu toreh dengan belati tajam dan aku biarkan dia merawat sendiri luka itu. Akhirnya, aku hanyalah lelaki ego yang tak memiliki apa-apa kerana dia sudah dimiliki orang lain.  

Labels:


a boy like this ....
Her: Will you pick me up if I ever fell down?
Him: No.
Her: Would you wipe away the tears when I'm sad?
Him: Never.
Her: Will you still love me when I look my worst?
Him: Nope.
Her: (feeling hurt after hearing this) At least you're honest.
(She starts to walk away...)
Him: (grabs her back to face him) I wouldn't pick you up if you fell because I would catch you before you even hit the ground. I wouldn't wipe away your tears because I'll make sure there's nothing for you to ever be sad about. I wouldn't love you when you look your worst because that's impossible. You always look you're best, even when you think you don't. I love you more than anything, remember that.

Labels:


Older post